MAJAS

On Kamis, 02 Desember 2010 0 komentar

Majas perbandingan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Majas perbandingan
1.        Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
2.        Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
3.        Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
4.        Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
5.        Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6.        Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
7.        Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.        Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9.        Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
10.     Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
11.     Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
     Contoh : kamu memang freak.
12.     Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
      Contoh : Terik matahari membakar tulangku.
13.     Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia  
                            yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
14.     Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
15.     Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
16.     Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
17.     Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
18.     Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
19.     Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
20.     Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
21.     Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
22.     Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
23.     Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
24.     Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar